Langsung ke konten utama

Featured Post

Ashes Under the Aspen | Genshin Impact Fanfiction: MavuiTano / CapUika ( Mavuika x Capitano ) — America Colonization AU

    Hutan aspen di kaki Pegunungan San Juan tunduk pada kesunyian kala cahaya rembulan menyinari jagat. Dedaunannya berdesir pelan seperti desahan roh-roh tua bersahutan. Batang-batang putihnya menjulang bak jemari para dewa yang lupa bagaimana rasanya menyentuh bumi. Tahun di catatan sejarah telah menginjak angka 1908, rel kereta telah mulai menggigit pinggiran barat Colorado.  Sungai Arkansas mengalir lambat saat matahari terbenam, membelah tanah merah dan hutan pinus menjadi dua dunia yang tak pernah saling bicara. Di sisi timur berdiri kokoh kediaman keluarga Hadleigh, bangsawan kulit putih, pemilik tanah, pemegang kontrak dagang, dan peluru. Di sisi barat, di balik bayang-bayang pohon aspen, hidup suku Tetsune—para penjaga gunung, peramu hujan, dan pewaris bumi—jauh sebelum peta-peta dibuat. Kendati dunia luar sudah berubah mengikuti perkembangan zaman, masih ada satu sudut kecil yang belum terjamah modernisasi. Tempat itu tidak tergambar dalam peta manapun, tidak di...

Sukamu, Dukaku



original pin by WeHeartIt

———

———


Akhirnya, tiba juga hari terakhir bulan Desember yang ditunggu-tunggu. Tanggal 31 Desember, adalah hari ulang tahun Kak Raksa —sosok yang telah lama disukai oleh Rania, sekaligus merupakan hari ia akan menyatakan perasaannya.

  Sepertinya benar kata Miko —sobatnya, “Ran, jangan lama-lama mendam perasaannya, nanti malah jadi penyakit. Bilang saja langsung ke dianya, nanti hati auto jadi plong, deh.”

  Pasalnya, kini ia merasa jantungnya berdebar lebih kencang dari biasanya, tetapi anehnya ada sedikit perasaan lega yang terselip di dada.

  Sambil membawa sebuah kotak hadiah, dengan yakin cewek berambut hitam keunguan itu berjalan menuju rumah si mas crush yang hanya berjarak beberapa langkah dari rumahnya itu. Sepanjang ia melangkah, senandung ria mendampinginya.

  Namun, ada sebuah pemandangan di depan sana yang membuat langkahnya terhenti: di teras rumah tersebut, terdapat sepasang kekasih(?) yang sedang saling suap mesra. Sekali lihat pun ia tahu kalau dua orang itu adalah Raksa dan Naura, yang katanya sedang dekat akhir-akhir ini.

  Tak ingin lebih lama menyiksa batin, perlahan tapi pasti Rania melangkah mundur.

  Kebetulan atau apa, tetapi bersamaan dengan kepergian Rania dari sana, tetiba hujan deras mengguyur. Bahkan, langit gelap pun ikut berkecamuk mengeluarkan petirnya. Seolah langit pun turut merasakan apa yang dirasakan oleh Rania saat ini.


Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer