Langsung ke konten utama

Featured Post

Ashes Under the Aspen | Genshin Impact Fanfiction: MavuiTano / CapUika ( Mavuika x Capitano ) — America Colonization AU

    Hutan aspen di kaki Pegunungan San Juan tunduk pada kesunyian kala cahaya rembulan menyinari jagat. Dedaunannya berdesir pelan seperti desahan roh-roh tua bersahutan. Batang-batang putihnya menjulang bak jemari para dewa yang lupa bagaimana rasanya menyentuh bumi. Tahun di catatan sejarah telah menginjak angka 1908, rel kereta telah mulai menggigit pinggiran barat Colorado.  Sungai Arkansas mengalir lambat saat matahari terbenam, membelah tanah merah dan hutan pinus menjadi dua dunia yang tak pernah saling bicara. Di sisi timur berdiri kokoh kediaman keluarga Hadleigh, bangsawan kulit putih, pemilik tanah, pemegang kontrak dagang, dan peluru. Di sisi barat, di balik bayang-bayang pohon aspen, hidup suku Tetsune—para penjaga gunung, peramu hujan, dan pewaris bumi—jauh sebelum peta-peta dibuat. Kendati dunia luar sudah berubah mengikuti perkembangan zaman, masih ada satu sudut kecil yang belum terjamah modernisasi. Tempat itu tidak tergambar dalam peta manapun, tidak di...

Mengenal Hujan Meteor Perseid yang Bisa Kamu Saksikan pada Malam Ini!

Penampakan indahnya langit Virginia, Rabu (11/8) ketika terjadi hujan meteor Perseid.

——

Mengenal Hujan Meteor Perseid yang Bisa Kamu Saksikan pada Malam Ini!

———


Meteor Perseid adalah sisa partikel komet potongan-potongan asteroid yang pecah. Dinamakan Perseid karena titik radian hujan meteor ini seolah-olah berasal dari arah rasi bintang Perseus.

Meteor-meteor Perseid tersebut berasal dari serpihan debu ekor komet Swift-Tuttle yang masuk ke atmosfer Bumi. Komet Swift-Tuttle ditemukan pertama kali pada tahun 1862. Benda ini mengorbit Matahari setiap 133 tahun sekali, terakhir melewati tata surya bagian dalam pada tahun 1992.

Setiap pertengahan Juli hingga Agustus, Bumi melintasi orbitnya sehingga sisa material komet tadi tertarik oleh gravitasi bumi dan muncul sebagai hujan meteor.

Perseid yang mencapai puncaknya pada pertengahan Agustus dianggap sebagai hujan meteor terbaik tahun ini.

Sebab, meteor akan bergerak sangat cepat dan terang, bahkan masih ada secercah cahata dan warna yang panjang saat mereka melesat melintasi atmosfer bumi.


Informasi dari Pusat Sains Antariksa (LAPAN)

Menurut Pusat Sains Antariksa (LAPAN), peristiwa hujan meteor Perseid ini sudah berlangsung sejak tanggal 17 Juli yang lalu, hingga 24 Agustus mendatang.

Untuk puncaknya sendiri akan terjadi pada Kamis, (12/8/2021) sampai dengan Jumat, (13/8/2021). 

NASA mengatakan waktu terbaik untuk menyaksikan fenomena alam ini adalah pada tengah malam dan fajar Kamis hari ini. NASA juga menyebutkan bahwa di Bumi bagian utara dan wilayah yang jauh dari polusi cahaya kemungkinan bisa melihat 40 Perseid per jamnya. Sementara untuk wilayah Bumi Selatan melihat lebih sedikit Perseid.

Mengamati hujan meteor Perseid tersebut bisa dilakukan tanpa terpengaruh oleh cahaya dari Bulan. 

Artinya, jika kamu ingin mengamati hujan meteor satu ini, usahakan menghindari tempat yang terlalu terang agar kamu bisa menikmati pemandangannya.


Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer