Langsung ke konten utama

Featured Post

Senja hingga Fajar | The Unwelcome Guests of House Fildette "What If Scenario" Fanfiction | Dusk Till Dawn Songfiction

 "Hayleen," gumam Benedict, seraya mengucek matanya dengan tangan. Dikerjapkannya kedua netra itu untuk memperjelas pandangan, sementara jiwanya masih melayang setengah, entah ke mana. Beberapa saat kemudian, barulah Benedict terbelalak. Otaknya memastikan kedua mata Benedict terbuka lebar-lebar, membuka paksa akses logika yang bersarang di dalam sana.  Hayleen? Nama siapa itu? Terasa asing, tapi juga familier di saat yang sama. Bagaimana bisa aku merasakan ini ... , batin Benedict berkecamuk, mendebatkan suatu ketidakpastian yang terus berkecambah dalam benaknya. Kendatipun, Benedict berusaha mempertahankan senyum di wajah bagaimanapun caranya; ia telah belajar dari kesalahan masa lalu -- lebih tepatnya kompilasi kesalahan , sebab kesulitannya dalam mengontrol ekspresi ini kerap menjadi akar segala problematika dalam hidupnya. "Ayah, Ayah! Bangun!" Lagi, terdengar suara yang menjadi alasan Benedict memutar otaknya di pagi-pagi buta. Suara melengking anak perempuan.

Mengenal Hujan Meteor Perseid yang Bisa Kamu Saksikan pada Malam Ini!

Penampakan indahnya langit Virginia, Rabu (11/8) ketika terjadi hujan meteor Perseid.

——

Mengenal Hujan Meteor Perseid yang Bisa Kamu Saksikan pada Malam Ini!

———


Meteor Perseid adalah sisa partikel komet potongan-potongan asteroid yang pecah. Dinamakan Perseid karena titik radian hujan meteor ini seolah-olah berasal dari arah rasi bintang Perseus.

Meteor-meteor Perseid tersebut berasal dari serpihan debu ekor komet Swift-Tuttle yang masuk ke atmosfer Bumi. Komet Swift-Tuttle ditemukan pertama kali pada tahun 1862. Benda ini mengorbit Matahari setiap 133 tahun sekali, terakhir melewati tata surya bagian dalam pada tahun 1992.

Setiap pertengahan Juli hingga Agustus, Bumi melintasi orbitnya sehingga sisa material komet tadi tertarik oleh gravitasi bumi dan muncul sebagai hujan meteor.

Perseid yang mencapai puncaknya pada pertengahan Agustus dianggap sebagai hujan meteor terbaik tahun ini.

Sebab, meteor akan bergerak sangat cepat dan terang, bahkan masih ada secercah cahata dan warna yang panjang saat mereka melesat melintasi atmosfer bumi.


Informasi dari Pusat Sains Antariksa (LAPAN)

Menurut Pusat Sains Antariksa (LAPAN), peristiwa hujan meteor Perseid ini sudah berlangsung sejak tanggal 17 Juli yang lalu, hingga 24 Agustus mendatang.

Untuk puncaknya sendiri akan terjadi pada Kamis, (12/8/2021) sampai dengan Jumat, (13/8/2021). 

NASA mengatakan waktu terbaik untuk menyaksikan fenomena alam ini adalah pada tengah malam dan fajar Kamis hari ini. NASA juga menyebutkan bahwa di Bumi bagian utara dan wilayah yang jauh dari polusi cahaya kemungkinan bisa melihat 40 Perseid per jamnya. Sementara untuk wilayah Bumi Selatan melihat lebih sedikit Perseid.

Mengamati hujan meteor Perseid tersebut bisa dilakukan tanpa terpengaruh oleh cahaya dari Bulan. 

Artinya, jika kamu ingin mengamati hujan meteor satu ini, usahakan menghindari tempat yang terlalu terang agar kamu bisa menikmati pemandangannya.


Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer