Langsung ke konten utama

Featured Post

Ashes Under the Aspen | Genshin Impact Fanfiction: MavuiTano / CapUika ( Mavuika x Capitano ) — America Colonization AU

    Hutan aspen di kaki Pegunungan San Juan tunduk pada kesunyian kala cahaya rembulan menyinari jagat. Dedaunannya berdesir pelan seperti desahan roh-roh tua bersahutan. Batang-batang putihnya menjulang bak jemari para dewa yang lupa bagaimana rasanya menyentuh bumi. Tahun di catatan sejarah telah menginjak angka 1908, rel kereta telah mulai menggigit pinggiran barat Colorado.  Sungai Arkansas mengalir lambat saat matahari terbenam, membelah tanah merah dan hutan pinus menjadi dua dunia yang tak pernah saling bicara. Di sisi timur berdiri kokoh kediaman keluarga Hadleigh, bangsawan kulit putih, pemilik tanah, pemegang kontrak dagang, dan peluru. Di sisi barat, di balik bayang-bayang pohon aspen, hidup suku Tetsune—para penjaga gunung, peramu hujan, dan pewaris bumi—jauh sebelum peta-peta dibuat. Kendati dunia luar sudah berubah mengikuti perkembangan zaman, masih ada satu sudut kecil yang belum terjamah modernisasi. Tempat itu tidak tergambar dalam peta manapun, tidak di...

Waifu in Your Wi-fi | Vocaloid Fanfiction Collection: Hatsune Miku

 



   Waifu in Your Wi-Fi, begitulah slogan aplikasi Privatus Adsertor: Security. Fitur yang beda dari aplikasi antivirus ponsel lain yang digembor-gemborkan oleh developernya adalah Artificial Intelligence (AI) dengan visualisasi cantik jelita berambut hijau toska, persis seperti model-model artis virtual masa kini. Karakter yang diisi suaranya oleh manusia hidup.

Fitur itu dan nama aplikasi yang mirip game RPG membuatku menaikkan alis. Jadi tertarik buat mendownloadnya.

[Currently installing Hatsune Miku in your device....]

“Namanya Hatsune Miku?” Aku refleks tertawa saat membaca notifikasi di layar. “Huh? Tunggu. Hatsune Miku? Rasanya seperti pernah dengar—”

[Instalation completed.]

“Heh– cepat juga!” 

Dari ponsel itu, tetiba suara cempreng robotik terdengar, [Hatsune Miku at your service. How can I help you today?]

Meski berbahasa Inggris dan memiliki suara robot, AI bervisualisasi rambut hijau terang itu berbicara dengan aksen Jepang yang kental. Broke English? Bukan, Japanglish!

“Apaan nih? Ndak bisa bahasa Inggris!”

[To open the setting feature, you must follow some procedure,] ujar sang AI di dalam layar kaca. [First, please enter your name....]

“Anjir, buka setting aja kudu masukin nama?”

Sejenak terdengar bunyi mirip keyboard yang ditekan. Setelah bunyi itu berakhir, muncul kotak notifikasi berisi, [Insert your name here...] di layar.

Aku memegang kening, karena tiba-tiba merasa pusing. Sambil menahan pusing itu, aku mengetikkan nama panggilanku di sana.

[Welcome, 《User3108》. Please let me introduce my self. I am Hatsune Miku, your phone guardian ... or should I say, your Waifu in Wi-Fi? Hehehe!]

Astaga... suara robotik itu tertawa. Memang tak seaneh tawa Google Assistant, tapi tetap saja geli mendengarnya. Ukh, jadi tambah pusing, deh.

“Eh, bahasa Inggrisnya 'bahasa' apaan, ya?” Seketika ruangan menjadi sunyi, bahkan si Hatsune Miku pun tak lagi berbunyi — seolah memberikanku waktu berpikir.  Maka aku memejamkan mata, berusaha mengingat-ingat pelajaran bahasa Inggris yang tak kusukai. Beberapa saat aku berpikir, hingga aku menjentikkan jari. “Language, language! Set language! Change to Bahasa Indonesia!

[Bahasa telah berhasil diubah ke Bahasa Indonesia. Mau coba ubah nama pengguna...]

____

Happy 15th Birthday, Miku!

Komentar

Postingan Populer