Langsung ke konten utama

Featured Post

Senja hingga Fajar | The Unwelcome Guests of House Fildette "What If Scenario" Fanfiction | Dusk Till Dawn Songfiction

 "Hayleen," gumam Benedict, seraya mengucek matanya dengan tangan. Dikerjapkannya kedua netra itu untuk memperjelas pandangan, sementara jiwanya masih melayang setengah, entah ke mana. Beberapa saat kemudian, barulah Benedict terbelalak. Otaknya memastikan kedua mata Benedict terbuka lebar-lebar, membuka paksa akses logika yang bersarang di dalam sana.  Hayleen? Nama siapa itu? Terasa asing, tapi juga familier di saat yang sama. Bagaimana bisa aku merasakan ini ... , batin Benedict berkecamuk, mendebatkan suatu ketidakpastian yang terus berkecambah dalam benaknya. Kendatipun, Benedict berusaha mempertahankan senyum di wajah bagaimanapun caranya; ia telah belajar dari kesalahan masa lalu -- lebih tepatnya kompilasi kesalahan , sebab kesulitannya dalam mengontrol ekspresi ini kerap menjadi akar segala problematika dalam hidupnya. "Ayah, Ayah! Bangun!" Lagi, terdengar suara yang menjadi alasan Benedict memutar otaknya di pagi-pagi buta. Suara melengking anak perempuan.

The New Quantum on Team

  





Seharian ini, dengan battlesuit Stygian Nymph-nya, Seele terus saja mondar-mandir di ruangan dormitory TEAM 1. Berulang kali ia mengambil dan membuang napas. Air mukanya tidak sedap, kernyitan muncul di kening gadis itu.

Senti, yang sedang bersantai di sofa, pun ikut mengernyitkan dahi melihat aksi Seele. 

Kesal dengan hal itu, Senti lantas menegur gadis satu itu. "Heh, Ungu-pendek! Kau itu kenapa, sih!?" omelnya.

Seele menoleh atas teguran tersebut. Ia terlihat berpikir sejenak. Mungkin ia sedang mempertimbangkan kembali apakah sebaiknya memberi tahu Senti yang sesungguhnya atau tidak. Akan tetapi, pada akhirnya Seele tetap menumpahkan keluh kesahnya.

Tentu saja, setelah berikutnya ia mendapat ultimatum dari sang Herrscher of Sentience untuk segera menceritakannya.

"Sepertinya aku bakal digantikan," gelisah Seele, sebagai prolog dari cerita singkatnya.

Alis Senti lantas naik satu. "Ha?! Memangnya siapa yang berani–"

"–Vill-V! 『Helix Contraption』, battlesuit baru yang ada di 「Expansion Crate」 itu!" 

"Vill-V?"

Senti menempelkan jari telunjuk di dahi. "Jangan bersedih begitu, kau tahu? Aku bisa dia dapatkan dari 「Starter Crate」,. Sial, aku sadar sekali aku sudah kalah META dengan si brengsek 『Herrscher of Flamescion』 itu!" "sekarang dia sudah tak punya lagi Beginner’s Luck yang dielu-elukan itu."

"Buat menyebut HoF 'brengsek' ... uh, bukannya kalian berteman?"

"Eh, berarti mungkin harusnya kupanggil dia bangsat?"

"... astaga, ini terlalu buruk. Ampuni hamba, Tuhan ... telinga hamba telah ternodai oleh tak beradabnya dunia ini."

"Oh, ternyata sebelum aku ada bocah Quantum juga ternyata!" adalah kalimat pertama yang Vill-V katakan begitu ia menginjakkan kakinya di dormitory.

"Tante Vill-V!"

"Hoh! Griseo~"

Komentar

Postingan Populer