Langsung ke konten utama

Featured Post

Senja hingga Fajar | The Unwelcome Guests of House Fildette "What If Scenario" Fanfiction | Dusk Till Dawn Songfiction

 "Hayleen," gumam Benedict, seraya mengucek matanya dengan tangan. Dikerjapkannya kedua netra itu untuk memperjelas pandangan, sementara jiwanya masih melayang setengah, entah ke mana. Beberapa saat kemudian, barulah Benedict terbelalak. Otaknya memastikan kedua mata Benedict terbuka lebar-lebar, membuka paksa akses logika yang bersarang di dalam sana.  Hayleen? Nama siapa itu? Terasa asing, tapi juga familier di saat yang sama. Bagaimana bisa aku merasakan ini ... , batin Benedict berkecamuk, mendebatkan suatu ketidakpastian yang terus berkecambah dalam benaknya. Kendatipun, Benedict berusaha mempertahankan senyum di wajah bagaimanapun caranya; ia telah belajar dari kesalahan masa lalu -- lebih tepatnya kompilasi kesalahan , sebab kesulitannya dalam mengontrol ekspresi ini kerap menjadi akar segala problematika dalam hidupnya. "Ayah, Ayah! Bangun!" Lagi, terdengar suara yang menjadi alasan Benedict memutar otaknya di pagi-pagi buta. Suara melengking anak perempuan.

Kedatangan Pengarang Baru Maniak Jepang di Dwayalatus, Ansekishoku Plume!


 :00 

O-ohayo, tomodachi!

Perkenalkan nama (samaran) saya Ansekishoku Plume. Plume namanya, Ansekishoku marganya. Anggap aja gitu, eh?

Mulai dari pertama kali postingan ini di-post, saya resmi jadi member pengarang Dwayalatus! 

Kalau boleh jujur, saya nulis ini sambil gemetaran. Begitu gugupnya, (awalnya) saya sampai gak sadar kalau saat ini sedang menulis perkenalan dengan gaya ketiknya Mbak Shinadara. Hehehehe.

Maaf, Mbak. Saya pinjam dulu, biar keliatan berkarisma di first impression! Ngehehehehe.

Omong-omong, tolong abaikan judulnya. Saya nggak begitu maniak sama budaya Jepang, kok. Itu judulnya ngapusi bohong! Yang kasih judul itu Mbak Jessie. Ini perpeloncoan terhadap kouhai!

Eh, gak kok, gak. Bercanda aja itu. Di antara kru Dwayalatus gak ada yang namanya perpeloncoan. Apalagi ke member baru. Saya yakin itu. Cuma memang ada Mbak Jess, yang agak jahil (dan nyebelin) aja.

Saya kaget karena tiba-tiba dapat undangan!


Eh, bercanda! Saya nggak seberapa kaget, karena sebelumnya saya sudah mendaftar lewat [Formulir Kontak] yang ada di sidebar blog ini.

Yang ku maksud itu:
Screenrecording video cr to Mbak Shinadara
Siapa tau kalian juga bisa join ke sini, kan? Kata Mbak Shina, Dwayalatus juga lagi butuh anggota penulis, biar blog ini tetap bisa 'hidup' kalau-kalau nantinya Mbak Shinadara ataupun Mbak Jessie sedang sibuk.

Sebelum saya akhiri chit-chat jikidikik jakadak gak jelas ini, saya mau berterimakasih dulu ke Mbak Shinadara dan Mbak Jessie, yang sudah mengundang dan mengajari saya bagaimana cara mengoperasikan Blogger ini.

Bagi teman-teman kru Dwayalatus (saat post ini ditulis total ada 6 orang, termasuk saya), semoga kita bisa akrab dan terus berkarya!

Bagi pembaca Dwayalatus, semoga suka sama apa yang saya tulis ke depannya!

Sayonara!


Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer