Langsung ke konten utama

Featured Post

Ashes Under the Aspen | Genshin Impact Fanfiction: MavuiTano / CapUika ( Mavuika x Capitano ) — America Colonization AU

    Hutan aspen di kaki Pegunungan San Juan tunduk pada kesunyian kala cahaya rembulan menyinari jagat. Dedaunannya berdesir pelan seperti desahan roh-roh tua bersahutan. Batang-batang putihnya menjulang bak jemari para dewa yang lupa bagaimana rasanya menyentuh bumi. Tahun di catatan sejarah telah menginjak angka 1908, rel kereta telah mulai menggigit pinggiran barat Colorado.  Sungai Arkansas mengalir lambat saat matahari terbenam, membelah tanah merah dan hutan pinus menjadi dua dunia yang tak pernah saling bicara. Di sisi timur berdiri kokoh kediaman keluarga Hadleigh, bangsawan kulit putih, pemilik tanah, pemegang kontrak dagang, dan peluru. Di sisi barat, di balik bayang-bayang pohon aspen, hidup suku Tetsune—para penjaga gunung, peramu hujan, dan pewaris bumi—jauh sebelum peta-peta dibuat. Kendati dunia luar sudah berubah mengikuti perkembangan zaman, masih ada satu sudut kecil yang belum terjamah modernisasi. Tempat itu tidak tergambar dalam peta manapun, tidak di...

Kedatangan Pengarang Baru Maniak Jepang di Dwayalatus, Ansekishoku Plume!


 :00 

O-ohayo, tomodachi!

Perkenalkan nama (samaran) saya Ansekishoku Plume. Plume namanya, Ansekishoku marganya. Anggap aja gitu, eh?

Mulai dari pertama kali postingan ini di-post, saya resmi jadi member pengarang Dwayalatus! 

Kalau boleh jujur, saya nulis ini sambil gemetaran. Begitu gugupnya, (awalnya) saya sampai gak sadar kalau saat ini sedang menulis perkenalan dengan gaya ketiknya Mbak Shinadara. Hehehehe.

Maaf, Mbak. Saya pinjam dulu, biar keliatan berkarisma di first impression! Ngehehehehe.

Omong-omong, tolong abaikan judulnya. Saya nggak begitu maniak sama budaya Jepang, kok. Itu judulnya ngapusi bohong! Yang kasih judul itu Mbak Jessie. Ini perpeloncoan terhadap kouhai!

Eh, gak kok, gak. Bercanda aja itu. Di antara kru Dwayalatus gak ada yang namanya perpeloncoan. Apalagi ke member baru. Saya yakin itu. Cuma memang ada Mbak Jess, yang agak jahil (dan nyebelin) aja.

Saya kaget karena tiba-tiba dapat undangan!


Eh, bercanda! Saya nggak seberapa kaget, karena sebelumnya saya sudah mendaftar lewat [Formulir Kontak] yang ada di sidebar blog ini.

Yang ku maksud itu:
Screenrecording video cr to Mbak Shinadara
Siapa tau kalian juga bisa join ke sini, kan? Kata Mbak Shina, Dwayalatus juga lagi butuh anggota penulis, biar blog ini tetap bisa 'hidup' kalau-kalau nantinya Mbak Shinadara ataupun Mbak Jessie sedang sibuk.

Sebelum saya akhiri chit-chat jikidikik jakadak gak jelas ini, saya mau berterimakasih dulu ke Mbak Shinadara dan Mbak Jessie, yang sudah mengundang dan mengajari saya bagaimana cara mengoperasikan Blogger ini.

Bagi teman-teman kru Dwayalatus (saat post ini ditulis total ada 6 orang, termasuk saya), semoga kita bisa akrab dan terus berkarya!

Bagi pembaca Dwayalatus, semoga suka sama apa yang saya tulis ke depannya!

Sayonara!


Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer