Langsung ke konten utama

Featured Post

Senja hingga Fajar | The Unwelcome Guests of House Fildette "What If Scenario" Fanfiction | Dusk Till Dawn Songfiction

 "Hayleen," gumam Benedict, seraya mengucek matanya dengan tangan. Dikerjapkannya kedua netra itu untuk memperjelas pandangan, sementara jiwanya masih melayang setengah, entah ke mana. Beberapa saat kemudian, barulah Benedict terbelalak. Otaknya memastikan kedua mata Benedict terbuka lebar-lebar, membuka paksa akses logika yang bersarang di dalam sana.  Hayleen? Nama siapa itu? Terasa asing, tapi juga familier di saat yang sama. Bagaimana bisa aku merasakan ini ... , batin Benedict berkecamuk, mendebatkan suatu ketidakpastian yang terus berkecambah dalam benaknya. Kendatipun, Benedict berusaha mempertahankan senyum di wajah bagaimanapun caranya; ia telah belajar dari kesalahan masa lalu -- lebih tepatnya kompilasi kesalahan , sebab kesulitannya dalam mengontrol ekspresi ini kerap menjadi akar segala problematika dalam hidupnya. "Ayah, Ayah! Bangun!" Lagi, terdengar suara yang menjadi alasan Benedict memutar otaknya di pagi-pagi buta. Suara melengking anak perempuan.

Kisah Latar Belakang Xiao eks 4NEMO di 'Momen Ria'

Ketika umurnya hampir 13, pernah Xiao iseng-iseng memublikasikan cover lagunya di YouTube. Akan tetapi, rupanya hasil keisengannya itu menarik hati Celestia Record, sebuah agensi ternama yang menjadi tempat bernaungnya sekumpulan artis papan atas. Mereka berkenan untuk merekrut Xiao sebagai salah satu trainee idol-nya.

Senangnya bukan main hati Xiao saat membaca surel yang masuk ke emailnya. Xiao bermaksud mengiyakan. Email ini adalah tiket merubah nasib yang diberikan cuma-cuma. Kapan lagi dalam seumur hidup dapat jackpot seperti ini? Demi hidup yang lebih baik ..., pikirnya.

Dengan berat hati, Zhongli melepas adik semata wayangnya untuk pergi ke Mondstadt, yang dijuluki kota idola masa kini, agar bisa menerima pelatihan profesional dari agensi di sana. Dengan satu syarat: pendidikan harus tetap jalan.

Maka, pergilah Xiao yang kala itu masih berusia 12 tahun ke Mondstadt.

Pada umur yang baru menginjak 14 tahun, Xiao berhasil debut bersama tiga rekan sebayanya di 4NEMO. Dipenuhi dengan anggota bervisual bak lukisan dan suara merdu, 4NEMO berhasil meraih kejayaannya untuk waktu yang lama.

Tahun keenam sejak debut menjadi penanda awal meredupnya karir 4NEMO sebagai grup. Keempat anggotanya tercerai, sibuk dengan jadwal kegiatan solo masing-masing. Fandom pun ikut terpecah, banyak yang mulai melupakan fakta bahwa 4NEMO merupakan sebuah grup kesatuan. 

Berbenturan dengan menjelang masa habisnya kontrak, 4NEMO mendadak sepi peminat. Siapa sangka 4NEMO yang awalnya terlihat begitu menjanjikan, bisa dikalahkan oleh 'kutukan 7 tahun' yang kramat di dunia hiburan? 

Tidak ada. Tidak ada yang mengira pada akhirnya karir mereka akan usai di sini. Semuanya terjadi begitu saja, seperti angin lalu.

Setelah bubarnya 4NEMO, di saat member lain memilih untuk lanjut berkarya di bidang entertaintment, Xiao memilih untuk 'menghilang'.

Sejatinya kala itu ia masih 21 tahun, masih muda. Wajah dan suaranya pun masih semenawan ketika dirinya pertama kali tampil di panggung, justru lebih apik. Masih ada kesempatan bagi dirinya untuk bersinar.

Namun, daripada itu Xiao lebih memilih untuk kembali ke kampung halamannya, Liyue ... dan menyambung kehidupan normalnya.

Komentar

Postingan Populer