Langsung ke konten utama

Featured Post

Ashes Under the Aspen | Genshin Impact Fanfiction: MavuiTano / CapUika ( Mavuika x Capitano ) — America Colonization AU

    Hutan aspen di kaki Pegunungan San Juan tunduk pada kesunyian kala cahaya rembulan menyinari jagat. Dedaunannya berdesir pelan seperti desahan roh-roh tua bersahutan. Batang-batang putihnya menjulang bak jemari para dewa yang lupa bagaimana rasanya menyentuh bumi. Tahun di catatan sejarah telah menginjak angka 1908, rel kereta telah mulai menggigit pinggiran barat Colorado.  Sungai Arkansas mengalir lambat saat matahari terbenam, membelah tanah merah dan hutan pinus menjadi dua dunia yang tak pernah saling bicara. Di sisi timur berdiri kokoh kediaman keluarga Hadleigh, bangsawan kulit putih, pemilik tanah, pemegang kontrak dagang, dan peluru. Di sisi barat, di balik bayang-bayang pohon aspen, hidup suku Tetsune—para penjaga gunung, peramu hujan, dan pewaris bumi—jauh sebelum peta-peta dibuat. Kendati dunia luar sudah berubah mengikuti perkembangan zaman, masih ada satu sudut kecil yang belum terjamah modernisasi. Tempat itu tidak tergambar dalam peta manapun, tidak di...

50 Cara 'Tuk Curi Hatimu : Chapter 5 | ThomAya Prompt (ft. Jagoan Garuda)

 Thoma menjauh, dan Ayaka mulai merasakan kehilangannya—tapi apakah itu karena kebiasaan atau perasaan? Jagoan Garuda tak puas hanya dengan itu. Sekarang, mereka punya rencana baru: membuat Ayaka melihat Thoma dengan cara yang berbeda.


๐Ÿ“


Chapter V: Ketidaktahuan dan Pengakuan


Malam telah larut, tetapi bagi Ayaka, pikirannya masih dipenuhi dengan kejadian di pertemuan keluarga tadi. Langkah-langkahnya ringan di atas lantai kayu kediaman Kusumadewa, tetapi hatinya terasa berat.

Mengapa ia merasa terganggu melihat Thoma berbicara dengan gadis lain? Bukankah itu hal yang wajar? Bukankah selama ini ia selalu mengatakan bahwa Thoma adalah ajudannya—tidak lebih, tidak kurang?

“Kenapa aku jadi seperti ini?”

Di sisi lain, Thoma masih berdiri di dekat jembatan taman. Tatapan matanya menelusuri jejak Ayaka yang pergi tanpa menoleh. Lady Kujou sudah pergi beberapa menit lalu, tetapi hatinya masih belum tenang.

Bukan karena percakapan mereka, tetapi karena ekspresi Ayaka yang sempat ia tangkap sekilas.

"Apa dia marah?" gumamnya pelan.

"Kau ingin dia marah?" Suara Childe tiba-tiba terdengar dari balik pohon.

Thoma menoleh, mendapati Childe, Bala, dan Yoimiya muncul dengan wajah penuh kepuasan.

"Sebenarnya, aku tidak tahu," jawab Thoma jujur.

Yoimiya terkekeh. "Tapi kau melihat reaksinya, kan? Itu jelas lebih dari sekadar sikap biasa."

"Dia cemburu, Bro," Bala menambahkan. "Dan kita semua melihatnya."

Thoma hanya diam.

Apakah ini benar-benar langkah yang tepat?



๐Ÿ“


Keesokan harinya, suasana di kediaman Kusumadewa terasa berbeda. Ayaka tampak seperti biasanya—tenang, anggun, dan tidak menunjukkan tanda-tanda kegelisahan. Namun, bagi seseorang yang telah lama berada di sisinya, Thoma bisa merasakan ada sesuatu yang berubah.

Jarak.

Dia tidak tahu apakah itu hanya perasaannya atau memang Ayaka sedikit lebih… jauh?

Saat mereka berbicara, Ayaka hanya menjawab singkat. Saat mereka berjalan bersama, dia menjaga jarak yang lebih lebar dari biasanya.

Dan Thoma mulai menyadari bahwa semua ini mungkin bukan permainan lagi.


๐Ÿ“


"Lady Ayaka," panggil Thoma saat mereka bertemu di halaman sore itu.

Ayaka menoleh. "Ada apa, Thoma?"

Suara itu masih lembut, masih sopan, tetapi ada batas yang tak kasat mata di antara mereka.

"Apa ada yang mengganggumu?"

Ayaka terdiam sejenak sebelum menggeleng pelan. "Tidak ada. Kenapa kau bertanya?"

Thoma menghela napas. "Karena aku merasa kau berbeda."

Ayaka tersenyum tipis. "Aku tetap seperti biasanya."

"Tidak." Thoma menatapnya dengan serius. "Aku sudah lama mengenalmu, Lady Ayaka. Aku tahu saat ada sesuatu yang mengganggumu."

Ayaka tidak langsung menjawab. Jemarinya saling menggenggam di depan tubuhnya, matanya terarah pada langit sore yang mulai berwarna keemasan.

"Aku hanya berpikir," katanya akhirnya. "Selama ini, aku mungkin terlalu terbiasa dengan keberadaanmu di sisiku."

Thoma menunggu kelanjutannya, tetapi Ayaka tidak mengatakan apa-apa lagi.


Dan untuk pertama kalinya, ia bertanya-tanya—apakah akhirnya sang Lady juga mulai mempertanyakan perasaannya sendiri?




TO BE CONTINUED....


Tokoh 50 Cara 'Tuk Curi Hatimu


  • Ayara Kusumadewi (Kamisato Ayaka) alias AYAKA
  • Thomas Gรผnther Schumacher (Thoma) alias THOMA
  • Abimanyu Kusumadewa (Kamisato Ayato) alias ABIMANYU

Tokoh Pendukung

Kwarto Jagoan Garuda

  • Hu Tao as Hanindya Putri Ramananda (Hanin)
  • Naganogara Yoimiya as Naganohara Yoimiya (Yoimiya)
  • Childe as Ajax Lyubovich Ledovsky (Childe)
  • Scaramouche/Kunikuzushi as Khaizuran Balaaditya Saguntur (Bala)

Komentar

Postingan Populer