Langsung ke konten utama

Featured Post

Senja hingga Fajar | The Unwelcome Guests of House Fildette "What If Scenario" Fanfiction | Dusk Till Dawn Songfiction

 "Hayleen," gumam Benedict, seraya mengucek matanya dengan tangan. Dikerjapkannya kedua netra itu untuk memperjelas pandangan, sementara jiwanya masih melayang setengah, entah ke mana. Beberapa saat kemudian, barulah Benedict terbelalak. Otaknya memastikan kedua mata Benedict terbuka lebar-lebar, membuka paksa akses logika yang bersarang di dalam sana.  Hayleen? Nama siapa itu? Terasa asing, tapi juga familier di saat yang sama. Bagaimana bisa aku merasakan ini ... , batin Benedict berkecamuk, mendebatkan suatu ketidakpastian yang terus berkecambah dalam benaknya. Kendatipun, Benedict berusaha mempertahankan senyum di wajah bagaimanapun caranya; ia telah belajar dari kesalahan masa lalu -- lebih tepatnya kompilasi kesalahan , sebab kesulitannya dalam mengontrol ekspresi ini kerap menjadi akar segala problematika dalam hidupnya. "Ayah, Ayah! Bangun!" Lagi, terdengar suara yang menjadi alasan Benedict memutar otaknya di pagi-pagi buta. Suara melengking anak perempuan.

Pagi Harinya Ei — Genshin Impact Oneshot Fanficlet: Raiden Ei, Venti


    Hari ini dimulai dengan pagi yang indah

Langit cerah, hati Ei pun ikut gembira. Dengan sudut bibir yang terangkat, ia menyusuri jalan setapak seraya bersenandung ria.

Diiringi suara kicauan burung yang merdu turut menghiasi awal hari.

Ah, begitu damainya hati.

Namun ketika netra Ei samar-samar menangkap sosok Venti yang berada di kejauhan, senyumnya perlahan memudar. Tanpa sadar, ia memutar bola matanya.

Sebenarnya, Ei memang belum kenal betul dengannya. Akan tetapi ... sejak pertama kali bertemu cowok berkepang itu, si gadis berpupil kirmizi sudah membatin, "Ini orang nggak banget, deh. Pokoknya harus jauh-jauh, kalau nggak nanti ikutan sesat."

Baru saja Ei akan berbalik badan, mendadak sebuah suara nyaring menyapa gendang telinga. Hal itu membuatnya batal angkat kaki dari sana.

"Oh? Halo, Ei~! Pantas aku merasa ada keberadaan familiar, ternyata benar itu kamu, Ei!"

Ya. Begitu melihat siapa yang datang, Venti langsung menyapanya. "Ei, ayo minum bareng!"

Langsung saja dengan tegas Ei menolak tawaran tersebut. "... nggak mau!" serunya.

"Eh, jangan galak-galak, dong. Kita, 'kan, teman! Hehe."

Teman ....

Kata tersebut menggema di pikiran Ei.

Namun, dengan segera ia membuyarkan lamunan sejenaknya. "Apaan hehe hehe? Lama-lama kugebuk juga kamu, ya," omel Ei. "Lagipula ... lihat tuh, langitnya! Masih pagi! Masih terang! Mana ada orang pagi-pagi begini udah minum-minum?"

"Eh~ kamu ngomong apa? Memangnya ada jadwal tertentu buat minum?" timpal Venti.

Mendengar balasan Venti, Ei menyentuh kening, lalu menghela napas panjang. Pusing. Ia sudah tak tahu lagi harus bagaimana menghadapi seniornya ini. Mau disanggah pun tak bisa, karena bagaimanapun omongannya memang benar.

Sedangkan Venti masih bersikeras membujuk si junior,"Ayo ya, Ei? Ayolah, temani aku~"

Hingga setengah jam ke depan, keduanya masih di sana, dengan Venti yang terus merayu dan Ei yang berusaha menghindar.

"... oke. Aku temani, aku temani!" seru Ei setelah sekian lama hening, yang membuat Venti langsung menutup mulut. Namun, tentu senyuman lebar terbit di wajah si kepang dua.

"Yes! Terima kasih, Ei!" Venti bersorak sambil melompat memutari Ei. Pokoknya benar-benar menyebalkan.


***


Walau kesan pertama yang ia dapat mengenai Venti tidak terlalu baik, tetapi sulit Ei akui ... sebenarnya dia adalah teman ngobrol yang cukup baik.

"Ei, aku tau loh, kamu sukanya sama siapa~ Mau kubantu pendekatannya, nggak? Hehe."

"Venti!" pekik Ei, lalu refleks membekap mulut seniornya.

... yah, setidaknya saat ia tidak sedang mabuk.







AUTHOR'S NOTE
Haihaihai, terima kasih sudah membaca fanfiksi Shinadara yang ini juga! 

Cerita singkat (yang seharusnya) bergenre slice-of-life seorang Raiden Ei ini bisa tertulis karena brainrot semalam. Terburu-buru memang, tapi aku cuma pengin menympahkan ide aja. Pemicunya tweetan si Jessica, tapi aku lupa yang mana. Ehehehe.

Oh iya, kalau ada yang mau kasih krisar bisa komentar di bawah atau ke sini yaaa. (itu kalau dipencet langsung diarahkan ke CuriousCat aku btw)

Kalau kalian suka tulisanku kali ini dan tertarik buat mendukungku (secara finansial), kalian bisa pencet gambar di bawah ini↓ 

Terima kasih. (。・Ο‰・。)οΎ‰♡

Komentar

Postingan Populer