Langsung ke konten utama

Featured Post

Senja hingga Fajar | The Unwelcome Guests of House Fildette "What If Scenario" Fanfiction | Dusk Till Dawn Songfiction

 "Hayleen," gumam Benedict, seraya mengucek matanya dengan tangan. Dikerjapkannya kedua netra itu untuk memperjelas pandangan, sementara jiwanya masih melayang setengah, entah ke mana. Beberapa saat kemudian, barulah Benedict terbelalak. Otaknya memastikan kedua mata Benedict terbuka lebar-lebar, membuka paksa akses logika yang bersarang di dalam sana.  Hayleen? Nama siapa itu? Terasa asing, tapi juga familier di saat yang sama. Bagaimana bisa aku merasakan ini ... , batin Benedict berkecamuk, mendebatkan suatu ketidakpastian yang terus berkecambah dalam benaknya. Kendatipun, Benedict berusaha mempertahankan senyum di wajah bagaimanapun caranya; ia telah belajar dari kesalahan masa lalu -- lebih tepatnya kompilasi kesalahan , sebab kesulitannya dalam mengontrol ekspresi ini kerap menjadi akar segala problematika dalam hidupnya. "Ayah, Ayah! Bangun!" Lagi, terdengar suara yang menjadi alasan Benedict memutar otaknya di pagi-pagi buta. Suara melengking anak perempuan.

Sparkle in Your Eyes

———



• all characters belongs to miHoYo
• contains Zhongli x Ei/Morax x Beelzebul ship
• OOC
• fluff

———
Sparkle in Your Eyes
by Shinadara
————


Sambil menggenggam erat selembar brosur di tangan, Ei berjalan dengan bersenandung ria di sepanjang langkahnya. Moodnya sedang sangat bagus hari ini. 

Brosur itu berisi tentang informasi jadwal Festival Akhir Musim Panas, yang diadakan selama 7 hari, 7 malam, dan dengan 7 budaya! Festival besar yang diadakan 5 tahun sekali karena besarnya anggaran.

"Mau datang ke sini bareng, 'gak?"

Sebenarnya waktu itu Ei mau jawab, "Mau, Kak! Mau banget!" saja. Tapi karena masih sadar gengsi dan image, ia hanya mengangguk dengan senyuman terulas di wajahnya. Ia lebih memilih untuk menyembunyikan antusiasme berlebihnya.

"Kau kenapa, sih, Te? Kuperhatikan senyum-senyum melulu dari tadi, serem."

"Ukh, panggil aku Kak, dong! Jarak umur kita gak sampai sepuluh tahun, tau!"

"Gimana hari ini?"

"Seru!" jawab Ei dengan penuh semangat.

Melihat senyuman cerah Ei di bawah pantulan sinar rembulan, tanpa disadarinya diam-diam Zhongli ikut tersenyum.

Kilauan di matamu itu, benar-benar membuatku mabuk.

Komentar

Postingan Populer